Selamat Membaca SBR

Untuk anda, para pembaca situs blog ini, semoga ada manfaat yang bisa anda dapatkan. Silakan tulis komentar anda dibawah. Saran dan kritik sangat kami tunggu.

Kamis, 16 September 2010

Memilih Buku Untuk Dibaca

Salah-satu masalah yang sering dihadapi oleh pembaca buku adalah ketika berhadapan dengan berbagai judul buku menarik yang diterbitkan pada saat bersamaan oleh penerbit berbeda atau penerbit yang sama. Dalam satu kurun waktu tertentu, bisa saja penerbit yang sama atau pernerbit berbeda me-launching buku-buku yang menarik untuk dibaca, sehingga para pembaca buku sering kebingungan untuk memilih. Menarik dalam hal ini bukan dikarenakan desain cover atau tampilan buku yang menarik, tetapi 'menarik' dalam kaitan ini lebih tertuju pada isi buku. Sehingga masalah prioritas buku untuk dibaca jamak ditemui dikalangan para pembaca buku atau kutu-buku.  Tidak bisa diingkari, bahwa setiap penerbit tentu punya jajaran keredaksian yang mampu mensinergikan antara keinginan pasar dan menjaga idealisme, meski hal ini tentu saja tidak berlaku bagi jajaran penerbit yang semata-mata hanya berorientasi pada produk untuk pasar tanpa peduli pada mutu produk untuk dipasarkan. Nah, fokus dari tulisan ini adalah pada buku yang secara isi memang mencerminkan kemauan penerbit untuk konsisten memperkenalkan khazanah bermutu kepada khalayak, selain penerbit terkait juga memikirkan daya serap pasar atas buku yang diterbitkan.

Sebaliknya, bagi konsumen buku, apalagi bagi para kutu buku, spektrum judul buku yang meluas dari penerbit yang sama atau dari penerbit berbeda, tentu saja akan menawarkan banyak hal, seperti isi buku yang bermanfaat untuk mengubah kehidupan sehari-hari atau memberi cakrawala baru dalam kehidupan. Disinilah letak persoalannya, yakni ketika buku bermutu secara isi yang diterbitkan begitu banyak, sedangkan ada keterbatasan konsumen untuk membeli, bahkan membacanya secara tuntas. Banyak buku yang diterbitkan pada saat bersamaan kadang menawarkan bukan hanya judul yang menarik atau pengarang terkenal, melainkan juga menyodorkan paparan isi yang menarik. Sehingga dibutuhkan kejelian memilih. Nah, memilih buku jelas berbeda dari memilih barang biasa. Memilih buku kadang bisa lebih rumit daripada memilih barang lain.
Barangkali selain membaca judul dan melihat sekilas pengarang, kita bisa menelusuri info buku itu melalui internet atau membaca sekilas paparan dibagian cover belakang dari buku tersebut. Dari paparan sekilas itu, bisa saja kemudian tergambar kira-kira buku itu mengarah ke paparan yang sesuai dengan keinginan kita atau tidak. Namun, harap dicatat, bahwa informasi apapun tentang buku, termasuk informasi dari sebuah resensi buku, jelas bukanlah mencerminkan keutuhan isi buku itu. Meski harus diakui, membaca resensi sebuah buku merupakan langkah yang bagus untuk mengetahui bagaimana sebenarnya isi buku tersebut dari persepsi penulis resensi. Jika penelusuran ini dirasa masih kurang, maka cara yang bisa dilakukan adalah meminta dengan sopan kepada penjaga toko buku untuk membuka plastik buku dengan alasan ingin melihat daftar isi buku atau membaca pengantar yang ditulis oleh penulisnya. Dari pembacaan terhadap daftar isi dan/atau kata pengantar itu setidaknya bisa tergambar apa isi buku tersebut.
Kadang untuk membaca bagian dalam dari sebuah buku yang tidak ada contohnya didisplay toko buku, kita harus menjelaskan kepada penjaga toko buku agar dia sudi membuka plastik buku. Dalam beberapa kesempatan ke toko buku, tampaknya penjaga toko buku bukanlah jenis manusia yang suka membaca sehingga sulit bagi mereka untuk menjelaskan kira-kira isi buku yang ada didalam sebuah plastik yang tidak boleh dibuka itu. Jarang sekali penjaga toko buku mempunyai kebiasaan membaca diluar waktu kerja. Umumnya, mereka menghadapi konsumen buku layaknya konsumen barang lain. Boleh jadi, mereka bersikap kaku kepada konsumen buku karena memang perilaku itu yang dituntut oleh pihak manajemen toko buku. Apalagi jika di jajaran manajemen itu ternyata tak satu pun orang yang punya kebiasaan membaca atau minimal memahami perilaku pembaca buku secara baik.

Oleh karena itu, memilih buku untuk dibaca kemudian sangat tergantung pada kemampuan diri sendiri dalam menebak isi buku atau menelisik isi buku. Kemampuan semacam ini sebenarnya bisa diasah jika kita punya kebiasaan rutin dan jeli dalam membeli atau membaca buku. Cobalah untuk agak sering datang ke toko buku, melihat berbagai perkembangan buku terbaru, membaca cermat judul-judul buku baru, membaca cermat bagian belakang cover buku dan sesekali ikut dalam bincang buku atau membaca resensi buku. Dari aktivitas sederhana ini mungkin pelan-pelan bisa terbentuk kemampuan untuk menimbang sebuah buku secara cepat. Dari kecepatan itu kemudian bisa muncul keputusan tepat untuk membeli buku atau sekadar ingin membacanya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar