Selamat Membaca SBR

Untuk anda, para pembaca situs blog ini, semoga ada manfaat yang bisa anda dapatkan. Silakan tulis komentar anda dibawah. Saran dan kritik sangat kami tunggu.

Kamis, 28 Juni 2012

Menutup Abad 20, Membuka Abad 21

Catatan Kritis Intelektual Dunia



Judul Buku    : The World
Pengarang     : Goran Therborn
Penerbit        : Polity, UK
Tebal             : x + 265 halaman
Cetakan        : Pertama, 2011

Sekali lagi Goran Therborn membuktikan dirinya sebagai sosiolog radikal. Pakar yang mengajar di Universitas Cambridge dan kini sudah pensiun ini tak henti-hentinya mengeluarkan pernyataan radikal yang mampu menarik perhatian masyarakat luas. Terutama pernyataan bagaimana membaca fenomena dunia ketika kapitalisme memang dan jaya di berbagai belahan dunia.

Ketika veteran sejarawan terkemuka Eric Hobsbawm merekomendasikan karya Göran Therborn terbaru ini sebagai bahan bacaan untuk memahami bagaimana berbagai peristiwa di dunia ini harus dilihat. Maka, banyak pembaca kritis kemudian mulai berupaya menilai argumen-argumen yang diajukan oleh Ternborn yang berasal dari Swedia itu. Diantara argumen yang diajukan Therborn adalah terkait bingkai kita selama ini dalam melihat perkembangan dunia. baginya, pembingkaian yang kurang pas pada segala peristiwa itu akan berdampak pada hasil pengamatan, sehingga bisa muncul salah penerjemahan terhadap peristiwa yang terjadi.

Kamis, 05 April 2012

Kelompok Islamis, Arab Saudi dan Terorisme

Judul buku    : Awakening Islam
Penulis          : Stephane Lacroix
Penerbit        : Harvard University Press, AS
Cetakan        : Pertama, Desember 2011
Tebal             : 373 halaman

Bagaimana jadinya sebuah ideologi tumbuh di dalam masyarakat yang terfragmentasi? Masyarakat yang terpilah ke dalam berbagai suku, kabilah dan golongan, yang dalam sejarah secara ekstrem menunjukkan kesulitan untuk bersatu, kecuali saat diikat oleh satu keyakinan agama. Tentu, ideologi yang tumbuh akan menghadapi persoalan-persoalan awal berupa keterpilahan dan pandangan ortodoks yang nyaris sudah dipandang sebagai bagian dari dogma keyakinan agama tersebut sehingga ideologi yang bangkit di dalam masyarakat itu harus berkompromi pada situasi yang tercipta akibat ortodoksi yang kekal. Walau pergeseran demi pergeseran terjadi sebagai akibat keterbukaan media dan keinginan melakukan komparasi dengan negara lain, iklim ortodoksi itu tampak masih kuat bahkan semakin mengeras ketika berhadapan pada modernitas.

Buku ini terdiri dari tujuh bab, yang ditutup dengan kesimpulan penulis berisi seputar pelajaran-pelajaran penting dari kebangkitan. Pada bab pertama penulis menjelaskan tentang dinamika gerakan Islamisme dalam masyarakat yang terbelah. Harus diakui, walau Arab Saudi telah menjadi tempat kelahiran ajaran Islam, namun negara ini juga tak luput dari pengaruh gerakan kebangkitan Islam pada abad ke-19 dan 20. Oleh karena itu, gerakan Islamisme di Arab Saudi tidak bisa dikatakan sebagai gerakan yang terisolir dari proses interaksi dengan aneka gerakan kebangkitan yang kala itu sudah marak di seluruh jazirah Arabia, Afrika Utara dan Asia Selatan.

Kelompok-kelompok Islamis mempunyai penafsiran terhadap ajaran inti Islam yang bisa jadi berbeda satu sama lain meski dalam beberapa hal mereka mempunyai kemiripan, seperti ketika mereka memandang hubungan antara Islam dan Barat. Bagi mereka, masyarakat muslim berada dalam ancaman nilai-nilai Barat. Sebuah nilai-nilai yang tak sesuai dengan ajaran Islam karena berasal dari sumber yang berbeda. Sikap serta pemikiran resistensi ekstrem sering ditunjukkan kelompok Islam ini ketika berhadapan dengan segala sesuatu yang berbau Barat. Kelompok mileniarianisme Islam Arab Saudi pimpinan Juhayman al Utaybi yang berhasil menguasai Masjid al Haram pada tahun 1979.

Senin, 05 Maret 2012

Politik Sastra ala Jacques Ranciere

Judul Buku    : The Politics of Literature
Pengarang     : Jacques Ranciere
Penerbit        : Polity Press, UK
Tebal             : vii + 215 halaman
Cetakan        : Pertama, Desember 2011

Jacques Rancière semakin menarik perhatian para kritikus sastra dan teoritisi Anglophone. Ia memiliki reputasi sebagai seorang pemikir radikal, baik secara intelektual dan politik: dia adalah seorang kolaborator Louis Althusser dan telah menulis banyak karya di bidang pendidikan radikal, sastra, sejarah sosial dan HAM yang sangat berpengaruh.

Namun, buku ini merupakan kumpulan esai terpilih, yang berkisar dari paparan umum untuk karya yang lebih terfokus. Misalnya dari perbincangan seputar program opera, tidak memberikan jarak intelektual atau radikalisme terhadap berbagai bahasan seputar itu. Hal ini juga terlihat agak aneh, dan karena itu lebih mengangkat reputasinya.

Contoh lainnya, saat ia menguraikan bahwa politik sastra bukanlah politik penulis atau teks didaktik, melainkan bahwa semua sastra adalah politik, terutama jika kita mengerti politik menjadi apa yang dinamakan Ranciere sebagai 'penyebaran sesuatu yang dapat dipersesikan'.

Dengan istilah ini, ia memaknai bahwa hanya apa saja yang bisa dipersesikan yang dianggap sebagai politik, sebagai memiliki kepentingan dan berat dalam kehidupan kolektif kita, perubahan dari waktu ke waktu dan sebagai respon terhadap intervensi: "Semua kegiatan politik", ia menulis, "adalah konflik yang ditujukan untuk memutuskan apa yang ada adalah pembicaraan atau kegeraman belaka".