Selamat Membaca SBR

Untuk anda, para pembaca situs blog ini, semoga ada manfaat yang bisa anda dapatkan. Silakan tulis komentar anda dibawah. Saran dan kritik sangat kami tunggu.

Jumat, 19 Agustus 2011

Pemikiran Baru Ekonomi Terorisme

Judul Buku    : Radical Religious and Violent
Pengarang     : Eli Berman
Penerbit         : MIT Press, AS
Cetakan         : I, 2009
Tebal              : xi + 300 halaman

KAJIAN-kajian terorisme kini bukan cuma seputar keamanan serta aspek-aspek hukum yang melingkupinya, melainkan kajian itu sudah memasuki wilayah beragam dengan berbagai interaksinya pada disiplin keilmuan lainnya. Hal itu menjadikan terorisme sebagai suatu subyek kajian atau penelitian kemudian tidak lagi bisa dipisahkan dari sudut-pandang apa yang membingkainya. Manakala sudut-pandang itu berpangkal pada psikologi, maka kajian-kajian yang dihasilkannya sangat kental nuansa psikis serta paparan seputar mentalitas dan struktur kejiwaan.

Demikian juga dengan penulis buku ini, Eli Berman. Ia adalah mantan orang lapangan yang terjun langsung ke sejumlah lokasi-lokasi sasaran aksi terorisme dan juga ia berinteraksi langsung pada kelompok-kelompok tersebut. Dari hasil penelitiannya yang cukup lama serta mendalam itulah, Eli yang juga guru besar ekonomi di University California, San Diego, AS ini mencoba menyelami dimensi ekonomi dari terorisme. Bukan berarti dampak ekonomi dari aksi terorisme, melainkan apa latar-belakang pemahaman ekonomi dari para pelaku aksi terorisme tersebut.

Penulis mengusulkan strategi persuasif kontraterorisme tanpa kekerasan. Ini termasuk meningkatkan pilihan luar untuk pemberontak dan pemberontak potensial, bersaing langsung dengan pemberontak di wilayah sosial dan ketentuan layanan, dan mengurangi pendapatan pemberontak. Kompetisi ekonomi daripada kekuatan militer adalah kunci melemahnya bermotif politik kekerasan kelompok. Penelusuran terhadap sumber-sumber pendanaan aksi terorisme memperoleh perhatian khusus sejak serangan 9 / 11 pada tahun 2001. Mulai peristiwa tersebut terjadi peningkatan
luar biasa minat dalam memahami terorisme, dan karena teroris begitu banyak berafiliasi pada agama, maka adalah wajar jika kemudian dianggap kontribusi pemahaman terhadap agama merupakan langkah penting memahami terorisme.

Apa yang membuat buku ini unik adalah fokus pada sisi organisasi agama dan terorisme. Untuk menjawab pertanyaan kunci buku, yang juga judul bab pertama, "Mengapa Teroris berlatar Agama menjadi begitu mematikan? Berman berpendapat bahwa itu bukan teologi yang membuat kelompok-kelompok teroris agama seperti itu tetapi
bukan kapasitas organisasi mereka untuk membatasi pembelotan.

Perhatian utama suatu kelompok religius terorganisir adalah untuk membatasi aktivitas 'free-riding' (hanya memanfaatkan kelompok) secara kolektif. Perhatian ini sama besarnya dengan keprihatinan dari kelompok-kelompok kunci dalam mengawasi kemungkinan terjadinya pembelotan. Kelompok radikal keagamaan telah

mengembangkan cara untuk menjaga jarak dengan para mantan anggota, sembari mereka juga terposisikan sedemikian rupa sehingga mampu secara efektif menjadi produsen kekerasan. Klaim Berman ini memperoleh pembenaran dari perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh Hamas, Hizbullah dan Taliban. Semula, kelompok-kelompok tersebut merupakan kelompok yang tak menggunakan kekerasan, meski kemudian beralih menjadi kelompok yang doyan menggunakan aksi-aksi kekerasan.

Meskipun rekomendasi kebijakan eksplisit menyarankan pejabat pemerintah dan militer, buku ini menawarkan banyak ilmuwan sosial agama. Misalnya, banyak ilmuwan sosial yang akrab dengan model klub agama tetapi kurang menyadari jenis bukti yang mendukung.

Bab 3 dan 4 menitikberatkan dari karya Berman sebelum diterbitkan pada topik ini, termasuk cara kreatif untuk menguji model klub dengan melihat tidak pada sumbangan keuangan kepada kelompok tetapi pada efek keanggotaan yang sangat bernilai pada kesuburan dan perilaku lainnya.

Bukti ini meminjam teori kredibilitas untuk model klub khusus tapi juga untuk metodologi pilihan rasional lebih umum karena menunjukkan bagaimana insentif penting bagi penganut agama radikal.

Memang, fokus buku ini adalah tentang bagaimana agama radikal berhasil ketika mereka melakukan aktivitas teroris; itu bukan tentang terorisme per se. Untuk alasan ini, buku ini menunjukkan nada ilmiah sosial yang mengundang pembaca yang luas di berbagai disiplin ilmu sosial.

Eli Berman dari University of California, San Diego. Dalam buku barunya, Berman mengatakan bahwa kita perlu mulai melihat bagaimana kelompok-kelompok teroris berfungsi sebagai "klub Ekonomi".

Berman berusaha untuk memahami apa yang membuat aksi teroris yang efektif, dan, tidak mengherankan, dia lebih sering mempelajari kelompok-kelompok keagamaan radikal. Namun, efektivitas dari kelompok bukan merupakan fungsi teologi tetapi organisasi ekonomi.

Wawasan sentral Berman menyatakan bahwa kelompok-kelompok keagamaan radikal memiliki identitas ganda. Mereka adalah masyarakat yang saling percaya, tetapi yang lebih penting, mereka adalah masyarakat saling membantu. (peresensi: Rosdiansyah - Ketua Surabaya Readers Club)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar