Selamat Membaca SBR

Untuk anda, para pembaca situs blog ini, semoga ada manfaat yang bisa anda dapatkan. Silakan tulis komentar anda dibawah. Saran dan kritik sangat kami tunggu.

Minggu, 28 Agustus 2016

Mama Merkel, Sang Kanselir

Judul buku : Angela Merkel
Pengarang  : Stefan Kornelius
Penerbit     : Alma Books
Tebal          : 279
Cetakan      : Ketiga, Januari 2016

Buku ini merupakan biografi resmi Angela Merkel, Kanselir Jerman yang kini tengah disorot berbagai media. Merkel merupakan fenomena menarik belakangan ini setelah kebijakannya yang lunak pada para pengungsi asal Suriah, memperoleh perhatian luas. Bukan saja di Jerman, melainkan juga di seluruh dunia. Sentuhan Merkel memang beda, justru di tengah iklim benua biru yang diwarnai kewaspadaan pada para pengungsi, Merkel tampil memperlihatkan sikap berbeda. Baginya, pengungsi adalah juga mahluk, yang tengah membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Melalui penelusuran intensif sejak perkenalan dengan Merkel pada tahun 1989 di Berlin Timur, penulis yang juga jurnalis koran berbahasa Jerman Sueddeutsche Zeitung mengupas kehidupan Merkel dalam buku ini. Dalam 13 bab, penulis memaparkan bagaimana masa remaja Merkel, yang pernah ikut program pertukaran siswa ke Rusia dan berbagai negara lain. Pelan-pelan, kemudian Merkel tumbuh malah dalam lingkungan akademis jurusan eksakta. Ia sangat tertarik pada disiplin ilmu fisika, dan menjadi mahasiswi ilmu fisika pada Universitas Karl Marx di Leipzig pada tahun 1973. Hari-hari sebagai mahasiswi merupakan hari-hari penuh dinamika, termasuk dinamika politik. Meski ia bukan mahasiswi jurusan ilmu politik, namun Merkel kerap mengikuti berbagai pertemuan dan diskusi politik di lingkungan mahasiswa.


Kehidupan di Berlin Timur selama perang dingin memang sulit. Pemerintah Jerman Timur memberlakukan aturan ketat ihwal hubungan antara pria dan wanita dalam perkantoran atau kampus. Suatu ketika di tahun 1974, Angela jomblo yang saat itu masih menyandang nama keluarga 'Kasner' mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Leningrad dan Moskwa. Ia berangkat bersama senior di universitas bernama Ulrich Merkel. Tiga tahun kemudian, mereka menikah di Templin, saat itu usia Angela masih 23 tahun, dan pernikahannya ini merupakan siasat agar bisa memperoleh berbagai kemudahan pemerintah Jerman Timur. Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1982, Angela bercerai dari Ulrich, namun ia tetap menggunakan nama 'Merkel' di belakang namanya.

Angela Merkel sangat menyukai opera, dan favoritnya adalah karya-karya Robert Wagner, terutama yang bertajuk 'Tristan und Isolde'. Sedangkan dalam olah-raga, Merkel begitu suka pada sepak-bola. Ia adalah fans berat Juergen Klinsmann, dan begitu antusias melihat para pemain sepak-bola Jerman berlaga dalam setiap pertandingan. Klinsmann bukan saja seorang pelatih sepak-bola berpengalaman, melainkan ia juga merupakan sosok yang penuh inspirasi kepada para pemain asuhannya. Dari permainan sepak-bola inilah, Merkel juga melihat betapa penting taktik dan strategi dalam menghadapi berbagai situasi. Terutama situasi yang bisa cepat berubah, dari waktu ke waktu. Perhatian Merkel pada tim sepak-bola Jerman yang begitu besar, kemudian terlunasi dengan keberhasilan tim Panzer meraih Piala Dunia pada tahun 2014.

Namun, suasana meriah tak berlangsung lama. Mendung politik domestik Jerman saat ini telah mulai menyudutkan Merkel. Ia harus memberi perhatian pada perkembangan dan dinamika politik domestik lebih dari sebelumnya. Penulis buku ini menunjukkan betapa selama karir politiknya, Merkel terlalu fokus pada politik luar negeri. Akibatnya, politik domestik agak terabaikan, meski kini Merkel telah menyadarinya dan berusaha untuk tetap tegak di tengah badai kritik. (SD)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar